Pengertian Konseling Lintas Budaya

November 06, 2024 Post a Comment

Pengertian konseling lintas budaya

Konseling lintas budaya yaitu suatu proses konseling yang melibatkan antara konselor dan klien yang berbeda budayanya dan dilakukan dengan memperhatikan budaya subyek yang terlibat dalam konseling.

Mengapa di sebut konseling lintas budaya?

2003. 336) konseling berwawasan lintas budaya adalah konseling di mana penasihat (konselor) dan kliennya adalah berbeda secara budaya (kultural) oleh karena secara sosialisasi berbeda dalam memperoleh budayanya, subkulturnya, racial etnic, atau lingkungan sosial- ekonominya.

Pendekatan apa saja dalam konseling lintas budaya?

Pertama, pendekatan universal atau etik yang menekankan inklusivitas, komonalitas atau keuniversalan kelompok-kelompok.Kedua, pendekatan emik (kekhususanbudaya) yang menyoroti karakteristik-karakteristik khas dari populasi-populasi spesifik dan kebutuhan-kebutuhan konseling khusus mereka.Ketiga, pendekatan inklusif

Apa yang dimaksud dengan konseling multibudaya?

Vontress, & Jackson, (2004) menyatakan, bahwa konseling multibudaya adalah ”konseling ketika konselor dan klien berbeda budaya karena proses sosialisasi budaya, sub-sub budaya, suku, etnis atau sosial ekonomi”.

Bagaimana peran konselor dalam konseling lintas budaya?

Peran konselor dalam pelaksanaan konseling lintas budaya, konselor memiliki peran sebagai pengendali dalam setiap pelaksanaan kegiatan layanan bimbingan dan konseling, termasuk pelaksanaan layanan konseling lintas budaya.

Mengapa pemahaman lintas budaya itu penting?

Pemahaman lintas budaya membuat Anda lebih mudah memahami budaya lain dan membuat kita memahami budaya tersebut secara lebih objektif. Melalui pembelajaran tentang budaya yang berbeda, hambatan tersebut akan terkikis dan memungkinkan Anda menciptakan relasi yang lebih akrab dan percakapan yang lebih baik.

Langkah langkah yang dilakukan dalam proses konseling?

LANGKAH-LANGKAH KONSELING

Membangun hubungan.
Identifikasi dan penilaian masalah.
Menentukan sasaran dan intervensi konseling.
Evaluasi konseling dan terminasi.

Apa yang dimaksud dengan konseling?

Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antarab dua orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar.

Bagaimana cara memahami perbedaan budaya?

Untuk memahami dan menghargai perbedaan budaya agar hidup selaras dengan orang lain, libatkan diri dengan hal-hal berikut.

Perbanyak teman dari berbagai macam latar belakang.
2. Ikuti festival budaya. ...
3. Belajar bahasa baru. ...
4. Selalu berpikiran terbuka, dobrak zona nyamanmu. ...
Pelajari perbadaan budaya dari buku.

Kenapa seorang konselor perlu memiliki kompetensi budaya dalam konseling?

Proses Konseling merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi yang berlangsung secara intensif antara konselor dan klien. Dipandang dari perspektif budaya, situasi konseling adalah sebuah perjumpaan kultural antara konselor dengan klien. Oleh karena itu, konselor perlu memiliki kepekaan budaya agar dapat memahami

Mengapa konselor harus peka terhadap budaya?

Dengan bersikap peka atau sensitif terhadap perbedaan budaya konselor akan memiliki pemahaman yang lebih dalam terhadap konseli dan akan memberikan keuntungan yang signifikan atau dapat dikatakan sebagai entry point keberlangsungan proses layanan konseling yang lebih efektif dan optimal.

Apakah bahaya yang timbul apabila seorang konselor abai terhadap faktor budaya?

Konselor harus mengenal latar belakang budaya yang dapat mempengaruhi perilaku konseli, sebab bila konselor tidak mengenal budaya konseli akan terjadi layanan bias budaya, dan layanan yang tidak peka budaya dapat menyebabkan layanan yang tidak efektif.

Langkah langkah konseling multikultural?

Untuk menjamin kelancaran dan kesuksesan praktek konseling multikultural, setidak-tidaknya menurut Craig Stutman (2019) ada sejumlah langkah yang harus dilakukan, yaitu (1) mendefinisikan konseling multikultural, dengan mengidentifikasi dan menghargai perbedaan antara konselor dan klien, (2) mengidentifikasi perbedaan

Apa yang dimaksud dengan multi budaya?

Multikultural adalah keberagaman budaya yang menggambarkan kesatuan berbagai kelompok sosial, kebudayaan, dan suku bangsa yang berbeda dalam suatu negara. Masyarakat Indonesia terdiri dari beragam suku bangsa, budaya, dan agama.

Bagaimana penggunaan pendekatan etik dan emik dalam konseling lintas budaya?

Pendekatan etik melibatkan penelitian yang berasal dari budaya tertentu. Pendekatan emik mengacu pada pandangan bahwa data penelitian konseling lintas budaya harus dilihat dari sudut pandang budaya subyek yang diteliti, atau budaya asli dan unik.

Bagaimana konsep pemahaman lintas budaya?

Pemahaman lintas budaya (Cross Cultural Understanding) adalah mata kuliah yang mempelajari tentang keragaman budaya yang ada di dunia sekaligus dampak budaya tersebut terhadap kelangsungan masyarakat sosial dalam lingkup budaya tertentu.

1 Jelaskan faktor apa saja yang harus diperhatikan dalam berkomunikasi lintas budaya?

Komunikasi antarbudaya yang benar – benar efektif ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu: (1) menghormati anggota budaya lain sebagai manusia; (2) menghormati budaya lain sebagaimana apa adanya dan bukan sebagaimana yang dikehendaki; (3) menghormati hak anggota budaya lain untuk bertindak berbeda dari cara

Apa itu pendidikan lintas budaya?

Pembelajaran Lintas Budaya (PLB) merupakan proses belajar mengajar yang melatih pembelajar pada masa depan untuk menghilangkan pembatas antara belajar dalam kelas, dan kehidupan nyata dalam masyarakat antara sains modern dan pengetahuan tradisonal dan terutama antara generasi muda dengan warisan budaya yang ada.

Apa saja macam macam konseling?

Apa Saja Macam-Macam Konseling?

Konseling Pendidikan.
Konseling Vokasional. ...
Konseling Keluarga dan Perkawinan. ...
Konseling Agama. ...
Konseling Rehabilitasi. ...
Konseling Individual. ...
Konseling Kelompok. ...
Konseling Psikoanalisis.

Apa tujuan dari konseling?

Tujuan Pembelajaran Konseling Konseling bertujuan untuk membantu semua peserta didik agar memperoleh perkembangan yang normal, memiliki mental yang sehat, dan memperoleh dasar keterampilan hidupnya atau dengan kata lain membantu peserta didik agar mereka dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya.